Kamis, 24 November 2016

KONFIGURASI PERALATAN-PERALATAN

 

     KONFIGURASI PERALATAN-PERALATAN
  1. Inisiasi konfigurasi router ISR (Integrated Service Router)
ISR mengkombinasikan fitur seperti fungsi routing dan switching, security, voice, koneksi LAN dan WAN ke dalam sebuah alat.
Apa itu Router ?
Router adalah komputer khusus yang memiliki tugas utama mengirimkan paket melalui jaringan komputer. Router bertanggungjawab dalam hal mengkoneksikan antar jaringan dengan cara memilih jalur terbaik bagi paket untuk diteruskan sampai ke tujuan akhir.
Komponen Router :
  1. CPU – Menjalankan perintah operating system
  2. Random access memory (RAM) – Berisi file salinan konfigurasi yang sedang berjalan saat ini. Menyimpan routing table. Isi RAM hilang apabila power dimatikan.
  3. Read Only Memory (ROM) – Menyimpan diagnostic software yang digunakan ketika router mulai dinyalakan. Menyimpan program bootstrap router.
  4. Nonvolatile RAM (NVRAM) – Menyimpan startup configuration. Termasuk didalamnya alamat – alamat IP (Routing protocol, Hostname dari router)
  5. Flash memory – Berisi operating system (Cisco IOS)
  6. Interfaces – Terdapat banyak interface fisik yang digunakan untuk terhubung dengan jaringan.
Contoh jenis interface:
– Ethernet / fast Ethernet interfaces
– Serial interfaces
– Management interfaces
Konfigurasi Router
Langkah inisialisasi yang digunakan untuk mengkonfigurasi router tidaklah terlalu sulit. Cisco IOS menyediakan banyak tool yang dapat digunakan untuk ditambahkan dalam file konfigurasi. Diharapkan setelah melewati modul ini, Anda akan mampu:
  • Memberi nama ke router
  • Setting password
  • Memahami perintah show
  • Mengkonfigurasi interface serial
  • Mengkonfigurasi interface Ethernet
  • Menjalankan perubahan router
  • Menyimpan perubahan konfigurasi
  • Mengkonfigurasi deskripsi interface
  • Mengkonfigurasi message-of-the-day banner
  • Mengkonfigurasi table host
  • Memahami betapa pentingnya backup dan dokumentasi file konfigurasi
  1. Setup Fisik pada ISR
Mengeksekusi file konfigurasi startup atau memasuki mode setup antara lain :
Startup file konfigurasi
File konfigurasi startup adalah file konfigurasi disimpan yang menentukan sifat dari perangkat setiap kali perangkat bertenaga. File ini disimpan dalam non-volatile RAM (NVRAM), yang berarti bahwa itu disimpan bahkan ketika daya ke perangkat dimatikan.
Ketika sebuah router Cisco pertama kali menyala, itu beban perangkat lunak Cisco IOS untuk bekerja memori, atau RAM. Selanjutnya, file konfigurasi startup dicopy dari NVRAM ke RAM. Ketika file konfigurasi startup terisi ke dalam RAM, file menjadi awal menjalankan konfigurasi.

Menjalankan File Konfigurasi
Istilah yang menjalankan konfigurasi mengacu pada konfigurasi saat ini berjalan di RAM pada perangkat. File ini berisi perintah yang digunakan untuk menentukan bagaimana perangkat beroperasi pada jaringan.
Menjalankan file konfigurasi disimpan dalam memori kerja perangkat. Perubahan parameter konfigurasi perangkat dan berbagai dapat dibuat ketika file tersebut dalam memori kerja. Namun, menjalankan konfigurasi hilang setiap kali perangkat dimatikan, kecuali menjalankan konfigurasi disimpan ke file konfigurasi startup.
Setelah file konfigurasi startup terisi dan sepatu router berhasil, perintah show version dapat digunakan untuk memverifikasi dan troubleshoot beberapa perangkat keras dasar dan komponen perangkat lunak yang digunakan selama proses bootup. Output dari perintah show version meliputi:
  1. Konfigurasi SDM Express
Langkah-Langkah Konigurasi SDM Express antara lain :
  1. Nama router.
  2. Tentukan nama pengguna dan menentukan password.
  3. Anda dapat mengkonfigurasi router secara manual menggunakan wizard Cisco SDM Express, atau ketentuan itu dengan file konfigurasi dimuat dari USB tanda atau perangkat USB flash, Aman Perangkat Provisioning (SDP), atau Cisco Network Services, jika didukung oleh Cisco IOS.
  4. Jika Anda menggunakan Cisco Layanan Jaringan untuk mengkonfigurasi router Anda, Anda dapat memberikan parameter Cisco Layanan Jaringan yang akan memungkinkan router untuk menghubungi server Cisco Network Services dan memperoleh konfigurasi.
  5. Mengubah default pabrik alamat IP LAN.
Tugas ini dilewati jika SDP atau Cisco Network Services dipilih untuk pengadaan router.
  1. Buat kolom alamat DHCP untuk LAN.
Tugas ini dilewati jika SDP atau Cisco Network Services dipilih untuk pengadaan router.
  1. Mengidentifikasi server DNS dan nama domain organisasi Anda.Konsultasikan administrator jaringan atau penyedia layanan Internet untuk informasi ini.
Tugas ini dilewati jika SDP atau Cisco Network Services dipilih untuk pengadaan router.
  1. Buat koneksi WAN.
  2. Buat firewall untuk koneksi LAN dan WAN.
  3. Membuat pengaturan yang akan meningkatkan keamanan jaringan dan kinerja.
  1. Konfigurasi koneksi WAN menggunakan SDM Express

INTERNET (WAN): ETHERNET ANTARMUKA

Gunakan jendela ini untuk mengkonfigurasi antarmuka Ethernet WAN.

AKTIFKAN PPPOE KOTAK CENTANG

Jika penyedia layanan Anda mengharuskan menggunakan router PPPoE, periksa untuk mengaktifkan PPPoE enkapsulasi. Hapus tanda centang jika penyedia layanan Anda tidak menggunakan PPPoE. Kotak centang ini tidak tersedia jika router Anda menjalankan rilis Cisco IOS yang tidak mendukung PPPoE enkapsulasi.

ALAMAT JENIS DAFTAR

Pilih salah satu dari berikut:
  1. IP statis Alamat Option
Jika Anda memilih alamat IP statis, masukkan alamat IP dan subnet mask atau bit subnet dalam bidang yang tersedia.
  1. Dinamis (DHCP Client)
Jika Anda memilih Dinamis, router akan menyewa alamat IP dari server DHCP jauh. Masukkan nama server DHCP yang akan memberikan alamat.
  1. IP Option Tak Terbilang
Pilih IP Tak Terbilang jika Anda ingin antarmuka untuk berbagi alamat IP yang telah ditetapkan untuk antarmuka lain. Kemudian, pilih interface yang alamat IP Anda ingin antarmuka yang Anda mengkonfigurasi untuk menggunakan. Jika Anda tidak memilih Enable PPPoE, pilihan ini tidak tersedia.
  1. IP mudah (IP Negosiasi)
Pilih IP Easy (IP Negosiasi) jika router akan mendapatkan alamat IP oleh PPP / IPCP alamat negosiasi. Jika Anda tidak memilih Enable PPPoE, pilihan ini tidak tersedia.

  OTENTIKASI JENIS KOTAK CENTANG

Centang kotak untuk jenis otentikasi yang digunakan oleh penyedia layanan Anda. Jika Anda tidak tahu tipe yang menggunakan penyedia layanan Anda, Anda dapat memeriksa kedua kotak : router akan mencoba kedua jenis otentikasi, dan salah satu upaya akan berhasil.
Otentikasi CHAP lebih aman dari otentikasi PAP.

NAMA PENGGUNA LAPANGAN

Diberikan kepada Anda oleh penyedia layanan Internet atau administrator jaringan dan digunakan sebagai username untuk CHAP dan / atau otentikasi PAP.

SANDI LAPANGAN

Masukkan password persis seperti yang diberikan kepada Anda oleh penyedia layanan Anda. Password adalah case sensitif. Sebagai contoh, password “test” tidak sama dengan “Test”.

KONFIRMASI PASSWORD LAPANGAN

Masukkan kembali password yang sama yang Anda masukkan dalam kotak sebelumnya.

MENYEGARKAN, APPLY CHANGES, BUANG PERUBAHAN BUTTONS

Terlihat jika Anda mengedit konfigurasi awal. Klik Cisco SDM Express Tombol untuk informasi lebih lanjut.
  1. Konfigurasi NAT menggunakan SDM
Langkah 1: Buat sambungan dari PC ke router
  1. Power router.
  2. Power PC.
  3. Nonaktifkan program popup blocker apapun. Popup blocker mencegah jendela SDM dari tayangan tersebut.
  4. Hubungkan NIC PC ke FastEthernet 0 / 0 (Fa0 / 0) port pada router Cisco 1841 ISR dengan Ethernet kabel. Catatan: Sebuah router SDM selain 1841 mungkin memerlukan koneksi ke port yang berbeda untuk mengakses SDM.
  5. Konfigurasi alamat IP PC menjadi 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0.
  6. SDM tidak memuat secara otomatis pada router. Anda harus membuka web browser untuk mencapai SDM tersebut. Buka browser web pada PC dan terhubung ke URL berikut:http://192.168.1.1.
  7. Pada Hubungkan ke kotak dialog, masukkan admin untuk username dan cisco123 untuk memasukkan sandi. Ini dikonfigurasi di lab sebelumnya. Klik OK. Aplikasi web utama SDM akan mulai dan Anda akan diminta untuk menggunakan HTTPS. Klik Batal. Pada jendela Peringatan Keamanan, klik Ya untuk mempercayai Cisco aplikasi.
  8. Pastikan bahwa Anda menggunakan versi terbaru SDM. Layar SDM awal yang segera menampilkan setelah login menunjukkan nomor versi saat ini. Hal ini juga ditampilkan pada layar utama ditampilkan SDM di bawah ini, bersama dengan versi IOS.
Langkah 2: Konfigurasi SDM untuk menunjukkan Cisco IOS CLI perintah.
  1. Dari menu Edit SDM di jendela utama, pilih Preferensi.
  2. Periksa perintah Pratinjau sebelum pengiriman ke kotak cek router. Dengan kotak cek ini diperiksa, Anda dapat melihat Cisco IOS perintah CLI yang akan Anda gunakan untuk melakukan konfigurasi fungsi router sebelum perintah-perintah dikirim ke router. Anda dapat mempelajari tentang Cisco IOS Perintah CLI cara ini.
Langkah 3: Peluncuran Wizard NAT Dasar
  1. Dari menu Configure, klik tombol NAT untuk melihat halaman konfigurasi NAT. Klik Dasar NAT tombol radio lalu klik Launch tugas yang terpilih.
  2. Dalam Selamat datang di jendela NAT Dasar Wizard, klik Next
Langkah 4: Pilih antarmuka WAN untuk NAT
  1. Pilih Serial0/0/0 antarmuka WAN dari daftar. Centang kotak untuk kisaran alamat IP yang merupakan jaringan internal dari 192.168.1.0 ke 192.168.1.255. Ini adalah rentang yang memerlukan konversi menggunakan proses NAT.
  2. Klik Next, dan, setelah Anda telah membaca Ringkasan Konfigurasi, klik Finish.
  3. Dalam Kirim ke jendela Konfigurasi Router, meninjau perintah CLI yang dihasilkan oleh Cisco SDM. Ini adalah perintah yang akan dikirimkan ke router untuk mengkonfigurasi NAT. The perintah juga dapat dimasukkan secara manual dari CLI untuk menyelesaikan tugas yang sama. Centang kotak untuk menjalankan Simpan config. untuk startup router config. Catatan: Secara default, perintah yang Anda hanya dihasilkan hanya akan memperbarui router berjalan
    file konfigurasi saat dikirim. Jika router itu dimulai kembali, perubahan yang Anda buat akan hilang. Mencentang kotak ini akan memperbarui file konfigurasi startup juga, dan ketika router di restart, ia akan memuat perintah baru ke dalam menjalankan konfigurasi. Jika Anda memilih untuk tidak menyimpan perintah ke startup config saat ini, gunakan File> Tulis untuk Config startup opsi di SDM atau menggunakan copy running-config startup-config perintah dari CLI menggunakan sesi terminal atau Telnet.
  4. Klik Kirim untuk menyelesaikan konfigurasi router.
  5. Pada jendela Status Pengiriman Perintah, perhatikan teks yang mengatakan bahwa menjalankan config adalah berhasil disalin ke startup config. Klik OK untuk keluar wizard Basic NAT.
  6. Layar NAT akhir ini menunjukkan bahwa Interface Di dalamnya ada Fa0 / 0 dan antarmuka luar S0/0/0. The internal pribadi (Original) alamat akan diterjemahkan secara dinamis ke alamat publik eksternal.
  1. Konfigurasi Router menggunakan CLI IOS
1
Cisco IOS adalah sistem operasi berbasis teks yang digunakan pada perangkat switch dan router buatan Cisco. Perintah-perintah Cisco IOS dikelompokan menjadi beberapa mode yang disebut Exec mode.
Secara umum ada dua mode utama yaitu :
  1. User Execmode
  2. Privileged Exec Pada Privileged Exec mode ini kita bisa masuk pada Global Configuration yang biasa digunakan untuk mengkonfigurasi IP pada tiap interface, Routing, Vlan.
Setting IP pada PC1 :
2
KONFIGURASI R1
Masuk Global Konfigurasi (Konfigurasi hostname, password privillage mode)
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname R1
R1(config)#enable secret class
Konfigurasi Line Console dan Line VTY
R1(config)#line console 0
R1(config-line)#password cisco
R1(config-line)#login
R1(config-line)#exit
R1(config)#line vty 0 4
R1(config-line)#password cisco
R1(config-line)#login
R1(config-line)#exit
Konfigurasi IP Interface
R1(config)#interface se0/0/0
R1(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.252
R1(config-if)#clock rate 64000
R1(config-if)#no sh
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/0, changed state to down
R1(config-if)#exit
R1(config)#interface fa0/0
R1(config-if)#ip address 192.168.2.254 255.255.255.0
R1(config-if)#no sh
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up
R1(config-if)#exit
Konfigurasi Routing RIP Versi 2
R1(config)#router rip
R1(config-router)#version 2
R1(config-router)#network 192.168.1.0
R1(config-router)#network 192.168.2.0
Menyimpan Konfigurasi pada NVRAM
R1#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration…
[OK]
Setting IP pada PC2 :
3
KONFIGURASI R2
Masuk Konfigurasi Global
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname R2
R2(config)#enable secret class
R2(config)#line console 0
R2(config-line)#pass cisco
R2(config-line)#login
R2(config-line)#exit
R2(config)#line vty 0 4
R2(config-line)#pass cisco
R2(config-line)#login
R2(config-line)#exit
R2(config)#interface fa0/0
R2(config-if)#ip address 192.168.3.254 255.255.255.0
R2(config-if)#no shutdown
R2(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up
R2(config-if)#exit
R2(config)#interface se0/0/1
R2(config-if)#ip address 192.168.1.2 255.255.255.252
R2(config-if)#no sh
R2(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/1, changed state to up
R2(config-if)#
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial0/0/1, changed state to up
R2(config-if)#exit
R2(config)#router rip
R2(config-router)#version 2
R2(config-router)#network 192.168.3.0
R2(config-router)#network 192.168.1.0
R1#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration…
[OK]
PERIFIKASI KONFIGURASI
1. Tampilkan konfigurasi yang sedang berjalan pada tiap router dengan printahshow running-config
2. Temukan hostname, password, ip address dan protokol routing pada router yang telah di konfigurasi
3. Ping PC2 dari Command Prompt PC1
4
4. Trace the network pathatau mengecek jalur network dari PC1 ke PC2 (PC>tracert 192.168.3.3)
5

NAT & PAT

NAT & PAT

Pengertian NAT (Network Address Translation)
NAT adalah sebuah metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet menggunakan satu IP Public. (Atmaja, 2015)Dengan demikian keterbatasan ketersediaan IP Address untuk pengguna komputer dapat diatasi. Dengan NAT, satu IP Public tersebut mewakili IP Address komputer dalam jaringan tersebut. Sesuai dengan namanya, Network Address Translation menerjemahkan atau mengubah IP address pada jaringan privat menjadi IP Public untuk terhubung dengan jaringan internet.

Fungsi NAT (Network Address Translation)

-          Menerjemahkan IP Address komputer menjadi IP Public yang memiliki hak akses kejaringan Internet
-          Menghemat IP Legal yang dibutuhkan oleh Internet Service Provider
-          Menghindari pengulangan pengalamatan ketika jaringan berubah
-          Mengurangi duplikat IP Address
-          Meningkatkan fleksibilitas jaringan

Jenis-Jenis NAT (Network Address Translation)

1. NAT Statis

NAT Statis adalah yang menggunakan tabel routing tetap, alokasi yang diberikan ditetapkan sesuai dengan alamat asal ke alamat tujuan. Jadi komputer tidak dapat melakukan transaksi data apabila belum didaftarkan dalam tabel NAT. Penerjemahan dilakukan ketika sebuah IP Address lokal dipetakan dalam IP Public, alamat tersebut dipetakan satu lawan satu secara static. NAT akan melakukan data request dan data sent sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan dalam tabel NAT.

2. NAT Dinamis

NAT dinamis menggunakan logika balancing, yaitu dimana pada tabel NAT ditanamkan logika kemungkinan dan pemecahan dari suatu alamat. Ada 2 jenis NAT dinamis, yaitu NAT System Pool dan NAT System Overload. (deris, 2013)
  
Port Address Translation (PAT)
Port Address Translation (PAT) adalah suatu fitur dari sebuah jaringan perangkat yang menerjemahkan TCP atau UDP komunikasi yang dibuat antara host di jaringan pribadi dan host pada jaringan publik.. Hal ini memungkinkan sebuah masyarakat tunggal alamat IP untuk digunakan oleh banyak host pada jaringan pribadi, yang biasanya Local Area Network atau LAN. Perangkat PAT transparan memodifikasi IP paket saat mereka melewatinya. Modifikasi membuat semua paket yang mengirim ke jaringan publik dari beberapa host di jaringan pribadi tampaknya berasal dari satu host , (perangkat PAT) pada jaringan publik.
Hubungan antara NAT dan PAT
PAT adalah himpunan bagian dari NAT, dan erat terkait dengan konsep Network Address Translation . Dalam PAT ada umumnya hanya satu alamat IP publik yang terbuka dan menghubungkan beberapa host swasta melalui alamat terkena. Masuk paket dari jaringan publik diarahkan ke tujuan mereka di jaringan pribadi dengan mengacu pada meja yang diselenggarakan dalam perangkat PAT yang melacak pasangan pelabuhan umum dan swasta.
Dalam PAT, baik pengirim pribadi IP dan nomor port yang diubah; perangkat PAT memilih nomor port yang akan dilihat oleh host di jaringan publik. Dengan cara ini, PAT beroperasi pada lapisan 3 (jaringan) dan 4 (transportasi) dari model OSI , sedangkan NAT dasar hanya beroperasi pada lapisan 3.

PERENCANAAN JARINGAN

PERENCANAAN JARINGAN
A.    Pendokumentasian Jaringan yang ada
Masalah Dokumentasi Jaringan merupakan hal yang wajib dimiliki oleh setiap administrator jaringan, fungsinya agar jaringan yang dikelola tersebut dapat di monitoring dengan baik dan juga memudahkan administrator untuk memperbaiki pada jaringan apabila terjadi kesalahan.
Pendokumentasian Jaringan yang ada. : Jaringan yang ingin dibuat adalah jaringan warnet.
Warnet adalah Sebuah tempat yang menyediakan komputer beserta layanan internet. Warnet merupakan salah satu tempat usaha yang memakai system jaringan computer dalam melakukan operasinya, agar jaringan computer di warnet tersbut terhubung ke internet diperlukan sebuah koneksi melalui jasa ISP ( internet service provider ).
B.     Survey Lapangan
Survei Lapangan Biasanya digunakan untuk mengetahui potensi pasar/keuntungan dari warnet tersebut nantinya, yang biasa dilakukan saat survei lapangan adalah :
·         Lokasi tempat warnet itu berada
·         Lokasi berada di pusat keramaian,
·         Lokasi berada ditengah kawasan penduduk.
·         Survey peluang membuka warnet
·         Lokasi berada pada perumahan penduduk.
·         Kemampuan finansial  orang-orang yang ada disana ( minimal sekali berkunjung mereka akan membayar 3000-1000 untuk pembayaran warnet).
C.    Topologi fisik dan logic
Jenis Hubungan yang digunakan adalah Hubungan Client-Server.
Alasan : Karena Client-Server menggambarkan bahwa lalu lintas hubungan antar   perangkat dikendalikan oleh satu komputer (Server) dan perangkat lainnya (Client) harus melalui perangkat tersebut setiap kali melakukan proses komunikasi.
Topologi yang digunakan adalah Topologi Bus.
Alasan : Karena pada topology ini kita sudah menggunakan bantuan alat lain untuk mengkoneksikan jaringan komputer, seperti HUB, Switch, dll. (Sama Hal Nya Seperti Di Warnet).
D.    Dokumentasi kebutuhan jaringan
Hardware  yang dibutuhkan :
·         1 buah computer yang dipakai untuk server
·         5 buah computer untuk client
·         Spesifikasi untuk komputer client maupun server.
·         Processor Intel Pentium Dual Core 2,7 Ghz atau Lebih.
·         VGA  1GB atau lebih (karena digunakan Untuk bermain Game.
·         RAM Minimal 2 GB.
·         Monitor yang memiliki resolusi 1024 X 768 ke atas.
·         Memiliki Hard disk Minimal 500 Mb.
·         1 printer untuk menampilkan hasil teks dan gambar ( Di server saja)
·         Mouse.
·         Keyboard.
·         Ear phone.
Perangkat Jaringan Yang dibutuhkan :
·                 Router (Di server)
·                 NIC (Network Interface Card) harus sudah bisa mengimbangi kecepatan yang dipakai untuk itu minimal diperlukan NIC memiliki kecepatan minimal 100/10 MBPS.
·                 SWITCH/ HUB digunakan untuk menghubungkan tiap computer dalam sebuah jaringan local sebaiknya digunakan SWITCH yang memiliki 16 port.
·                 Cable UTP yang digunakan minimal cat. 5 karena biasanya dalam sebuah warnet jarak antar tiap computer tidak terlalu berjauhan serta ini sesuai dengan NIC yang dimiliki. Konektor RJ45 untuk menghubungkan cable UTP dengan NIC. Dalam sebuah warnet biasanya digunakan tipe STRIGHT untuk menghubungkan client, server ke SWITCH dan menghubungkan Server Ke Router.
·                 Modem ADSL.
Software yang diperlukan:
·                 Billing sebuah aplikasi yang dipakai untuk membantu admin dalam melakukan perhitungan waktu dan biaya serta digunakan untuk membuat laporan keuangan dan laporan data karyawan pada warnet, selain itu juga billing digunakan untuk memanajemen client memberikan penomoran pada client.
·                 Web Browser adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk membuka sebuah website dan melakukan aktifitas berinternet lainnya.
·                 Apliksi Game Online untuk dapat masuk ke layanan game online misalnya Point Blank dll.
·                 Alamat IP, alamat IP yang digunakan pada jaringan local di warnet menggunakan IP ver. 4 kelas C karena hanya terdiri dari belasan computer.
·                 Sistem Operasi yang digunakan sebaiknya sama atau untuk server digunakan Sistem Operasi khusus server minimal untuk client adalah Microsoft windows XP atau untuk server Windows Server 2003, Debian Juga Boleh.
·                 Internet Download Manager, merupakan aplikasi yang digunakan untuk membantu proses download.
·                 Bandwitch limiter digunakan untuk mengatur bandwitch yang diberikan pada tiap client agar merata.
E.     Perancangan  perencanaan jaringan
Jaringan lokal atau Local Area Network adalah sekumpulan dua atau lebih komputer yang berada dalam batasan jarak lokasi satu dengan yang lain, yang saling terhubung langsung atau tidak langsung. LAN dibedakan atas cara komputer tersebut saling terkoneksi, baik secara logik maupun fisik. Komputer dalam sebuah LAN bisa berupa PC, Macintosh, Unix, Minicomputer, Mainframe ataupun hardware lain dengan arsitektur yang berbeda, walaupun ada batasan dalam setiap mesin untuk saling terkoneksi dengan mesin lain berupa batasan fisik dan logik. Sebuah PC atau komputer dalam sebuah LAN disebut sebagai node, node bisa berupa server atau workstation yang kadang disebut sebagai station saja. Minicomputer atau Mainframe berfungsi sebagai host untuk sebuah dumb-terminal atau PC (diskless workstation). LAN yang mengkoneksikan node melalui jaringan publik telepon atau dedicated biasa disebut sebagai Wide Area Network (WAN).
a.      Topology
Dalam kaitannya dengan konfigurasi, tipe LAN dibagi menjadi dua bagian:
ü Kaitan administrasi antar node, jaringan server-base dan jaringan peer-to-peer.
ü Kaitan fisik dan logik antar node, ditentukan oleh bagaimana logika/fisik data melewati jaringan yang dibedakan oleh arsitektur jaringan berupa Ethernet, Token-Ring atau FDDI dll, dan tipe logik jaringan bus, ring atau star.
Topologi jaringan dibedakan atas layout antar node secara fisik dan logik. Secara fisik topologi jaringan berupa sistem bus, ring, star ataupun campuran.
·         Sistem bus menggunakan media yang dipakai bersama antar node, contohnya jaringan 10Base-2 dan 10base-5 yang menggunakan kabel coaxial.
·          Sistem ring menggunakan koneksi antar node berbentuk melingkar, sistem ini dikembangkan oleh IBM.
·         Sistem star menggunakan konsentrator untuk koneksi semua node, konsentrator ini bisa berupa hub ataupun switch. Topologi logik jaringan dibedakan atas bagaimana data dilewatkan melalui jaringan. Secara fundamental hanya ada dua topologi logik yaitu:
§  Bus, sistem ini menggunakan metoda broadcast ke jaringan untuk komunikasi data dari node ke node. Setiap node akan menerima data dari broadcast ini dan akan diabaikan jika memang bukan tujuannya. Broadcast yang berlebihan bisa mengurangi kinerja jaringan, karena kondisi ini dikenal metoda switching untuk mengurangi broadcast (berlaku hanya pada jaringan kabel).
§  Ring, sistem ini menggunakan metoda token-passing dimana data yang dikirim akan berputar melalui node ke node sampai node tujuan ditemukan.
Topologi logik pada implementasinya secara fisik bisa berbeda, misalnya topologi ethernet bus menggunakan kabel UTP dan concentrator hub (secara fisik topologinya adalah star). Topologi logik jauh berkembang lebih pesat dibandingkan dengan topologi fisik.
b.      Arsitektur Jaringan
Arsitektur Jaringan terdiri dari perkabelan, topologi, media metoda akses dan format paket. Arsitektur yang umum digunakan dalam jaringan adalah berbasis kabel elektrik, melalui perkembangan teknologi optik kini banyak digunakan juga serat kabel optik sebagai media alternatif beserta kelebihan dan kekurangannya. Arsitektur Jaringan berada pada masa kondisi transisi. ARCnet, Ethernet dan Token-Ring merupakan salah satu contoh arsitektur lama yang akan segera digantikan dengan arsitektur lain dengan kecepatan yang lebih tinggi.
      Arsitektur Jaringan yang sekarang banyak dipakai, meskipun dianggap obsolete, mendukung transmisi mulai dari 2,5 Mbps untuk jaringan ARCnet, 10 Mbps Ethernet dan 16 Mbps untuk jaringan Token-Ring. Arsitektur Jaringan ini telah dikembangkan untuk kinerja yang lebih tinggi, pada jaringan ARCnet ditingkatkan menjadi ARCnet Plus 20Mbps dan Ethernet ditingkatkan menjadi 100 Mbps Fast Ethernet dan 1000 Mbps dengan nama Gigabit Ethernet.
      Selain pengembangan yang sudah ada, juga mulai diimplementasikan arsitektur baru seperti serat optik atau Fiber Distributed Data Interface (FDDI) dan Asynchronous Transfer Mode (ATM). Teknologi terakhir untuk serat optik adalah Synchronous Optical Network (SONET). Selain jaringan kabel tembaga dikenal juga jaringan nirkabel atau wireless. Jaringan nirkabel menggunakan sistem transmisi gelombang radio dan gelombang mikro (microwave).
c.       Perangakat Keras
Perangkat keras jaringan yang berbasis PC adalah komputer itu sendiri, kartu jaringan, kabel, konektor, konsentrator kabel, pelindung dan perlengkapan tambahan (tools). Komputer yang dipakai dalam jaringan umumnya mempunyai spesifikasi kelas AT dengan prosesor 80386 ke atas, kelas prosesor ini mampu memproses data dengan sistem arsitektur 32 bit. Untuk stations atau dumb-terminal bisa lebih rendah spesifikasinya. Kartu jaringan dipasang harus sesuai dengan arsitektur jaringan yang dipakai, kartu Ethernet tidak bisa dipasang di jaringan Token-Ring.
Kabel yang digunakan bervariasi sesuai dengan topologi logik jaringan, jaringan Ethernet Bus menggunakan kabel RG-58 atau thin-net coaxial, RG-8 atau thick-net, sering juga disebut dengan Yellow Cable. ARCnet juga menggunakan kabel rg-58 tetapi menggunakan sebuah consentrator. Saat ini ARC sudah sangat jarang dipakai. Kabel jaringan yang paling banyak dipakai sekarang adalah Unshielded Twisted Pair (UTP) atau pasangan kabel berpilin tanpa pelindung. Untuk pemakaian luar gedung digunakan Shielded Twisted Pair (STP). Selain peralatan fisik juga dibutuhkan peralatan bantuan untuk pengerjaan pemasangan kabel seperti crimper, AVOmeter dan network tester. Network tester cukup mahal, bisa ribuan dollar, untuk jaringan kecil bisa cukup dengan AVOmeter saja untuk memastikan kondisi sambungan yang dilakukan crimper layak digunakan.
d.      Perangkat Lunak
Perangkat lunak jaringan terdiri dari driver interface (NIC), Sistem Operasi Jaringan atau Network Operating System (NOS), Aplikasi Jaringan, Aplikasi Manajemen dan Aplikasi Diagnostik/Monitoring dan Aplikasi Backup. Beberapa dari elemen-elemen ini terbundel dalam satu paket NOS dan sebagian berbentuk sebagai third-party software.
Driver menjembatani kartu jaringan dengan perangkat lunak jaringan di sisi server maupun workstation. Driver kartu jaringan spesifik terhadap jenis kartu jaringan dan sistem operasi yang dipakai, biasanya selain disediakan oleh vendor pembuat kartu tersebut juga kadang disediakan oleh vendor sistem operasi jaringan. Jika anda kehilangan driver NIC tersebut anda masih bisa mencari melalui internet ke situs vendor tersebut atau ke situs NOS-nya.
Setiap workstation membutuhkan aplikasi NOS client untuk dapat berkomunikasi dengan server. Aplikasi ini sering juga disebut sebagai shell, redirector, requestor atau client. Pada umumnya NOS client sudah terbundel dalam sistem operasi, misalnya Samba client di Windows sudah termasuk dalam Explorer.
Network Aware Application adalah bundel aplikasi server yang didesain khusus untuk sistem jaringan. Aplikasi ini mempunyai sifat aware terhadap sistem jaringan seperti pencatatan akses, pembatasan akses tertentu, dll. Aplikasi yang canggih dalam dunia client/server bahkan bisa membagi proses ke mesin-mesin lain yang terpisah. Di Linux contohnya adalah proyek Beowulf.
e.       Pengembangan
Pengembangan jaringan meliputi 4 tahap yang harus dilalui untuk mendapatkan hasil yang sempurna dalam jaringan. Keempat tahap tersebut adalah planning (perencanaan), design (perancangan), implementation (implementasi)
1)      Perencanaan
Tahap awal ini bertujuan untuk mendapatkan needs (kebutuhan), keinginan (desirability) dan kepentingan (interest). Untuk mendapatkan ketiga hal ini harus dilakukan survey ataupun wawancara terhadap user. Selain itu harus ditentukan pendekatan yang paling feasible untuk tahapan selanjutnya.
Satu langkah yang paling penting dalam perencanaan jaringan ini adalah pencarian/investigasi dalam konteks sebelum jaringan terbentuk. Investigasi ini ditujukan untuk mencari pola kerja, alur, trafik dan kemungkinan bottleneck di dalam jaringan, selain itu investigasi ini bisa membantu dalam kemungkinan kebutuhan di masa selanjutnya. Berbicara dengan user langsung akan mendapatkan input yang lebih signifikan tentang kebutuhan mereka, keinginan dan mungkin juga ketakutan user. Sebagai admin anda harus bekerjasama dengan user.
2)      Perancangan
Tahap ini merupakan detail perencanaan di atas. Dalam tahap ini faktor-faktor yang ada dalam perencanaan dijabarkan secara detail untuk kebutuhan tahap selanjutnya pada saat implementasi. Perancangan jaringan adalah proses yang mystic-mixture art, science, keberuntungan (luck) dan accident (terjadi begitu saja). Meskipun penuh dengan proses yang misterius ada banyak jalan dan strategi untuk melaluinya.
Jumlah node dan pendelegasian tugas. Isu yang banyak dikenal dalam perancangan jaringan adalah jumlah node/titik yang ada. Dari jumlah node yang ada bisa kita definisikan tugas yang harus dikerjakan oleh setiap node, misalnya karena jumlah node sedikit print-server cukup satu disambungkan di server atau di salah satu workstation. Jika jumlah node lebih banyak ada kemungkinan terjadi duplikasi tugas untuk dibagi dalam beberapa segmen jaringan untuk mengurangi bottleneck.
Pendefinisian Operasional Jaringan. Langkah yang bagus jika anda mendapatkan perhitungan sumber daya dan pemakaian jaringan. Perhitungan ini berkaitan dengan spesifikasi perangkat keras yang akan dipakai seperti apakah harus menggunakan switch daripada hub, seberapa besar memory yang dibutuhkan, apakah dibutuhkan kabel riser fiber optik karena jaringan menyangkut bangunan berlantai banyak, dan sebagainya.
3)      Implementasi
Pemasangan jaringan secara aktual terjadi pada tahap implementasi. Di tahap ini semua rencana dan rancangan diterapkan dalam pekerjaan fisik jaringan.
Beberapa pertimbangan dan saran dalam melakukan instalasi jaringan:
·         Tetap informasikan ke user apapun yang terjadi selama pemasangan.
·         Dapatkan diagram eksisting jaringan, jika terjadi kemungkinan kabel yang sudah eksis tetap bisa dipakai atau digunakan sebagai backup/cadangan
·         Tes semua komponen sebelum dipasang dan tes kembali setelah komponen terpasang.
·         Kabel dan komponen harus dipasang oleh orang yang mengerti tentang hal tersebut.
·         Jangan melanjutkan ke langkah berikutnya sebelum memastikan langkah sebelumnya telah benar-benar selesai.
·         Catat dengan eksak perangkat keras yang dipasang termasuk aksesorisnya, seperti catu daya (power suplly), patch cable, konektor dsb.
·         Catat masing-masing komponen yang terinstall termasuk spesifikasi dan lokasinya.
·         Setelah semua terpasang tes secara menyeluruh dalam jaringan.
·         Install aplikasi dalam jaringan dan lakukan tes. Jangan melakukan tes dengan data yang sebenarnya, gunakan fake-data (data contoh).
Selain catatan instalasi buatlah manual yang detail untuk administrator, supervisor, operator maupun user. Manual ini bisa dijadikan sebagai prosedur standar dalam operasional maupun perawatan. Lengkapi manual dengan diagram dan as-built-drawing dari sistem kabel yang dipasang. Tahap implementasi harus dibarengi dengan proses pelatihan.
F.     Perencanakan kabel secara terstruktur
a.      Tujuan Perkabelan terstruktur
·         Menentukan sistem kabel yang dipakai
·         Untuk memungkinkan perencanaan dan instalasi kabel selama konstruksi / renovasi
·         Menetapkan persyaratan kinerja
·         Independen aplikasi
b.      Pentingnya pengkabelan terstruktur
·         Memberikan fleksibilitas
·         Mendukung lingkungan yang beragam
·         Memastikan bahwa dapat diandalkan, kinerja tinggi
·         Memungkinkan untuk bergerak cepat, menambahkan, perubahan
c.       Elemen Perkabelan Terstruktur
·         Horizontal Cabling
·         Backbone Cabling
·         Area Kerja(WorkArea)
·         Ruang Telekomunikasi(Telecomunication Room)
·         Ruangan Peralatan (Equipment Room)
·         Entrace Facilities
·         Administration(TIA/EIA-606)
d.      Jenis Pengkabelan
·         Horizontal Cabling
Sistem pengkabelan horizontal terdiri dari kabel-kabel yang tersusun secara horizontal, terminasi mekanikal, dan patch cords (jumper). Pengertian horizontal disini adalah sistem pengkabelan akan berjalan secara horizontal baik diatas lantai ataupun di bawah atap. Ada beberapa servis atau system yang harus diperhatikan ketika mendesain suatu sistem pengkabelan secara horizontal, yaitu:
·         Servis telekomunikasi meliputi suara, modem dan faksimile
·         Perlengkapan dasar switching
·         Koneksi manajemen komputer dan telekomunikasi
·         Koneksi keyboard/video/mouse (KVM)
·         Komunikasi data
·         Wide Area Network (WAN)
·         Local Area Network (LAN)
·         Storage Area Network (SAN)
·         
Sistem pemberian isyarat lainnya pada gedung (seperti kebakaran, keamana, energi, HVAC, EMS, dan lainnya
Gambar 2.1 Horizontal Cabling
Sistem pengkabelan secara horizontal dapat dibuat dalam bentuk under-floor atau overhead.  Topologi yang dapat dipasang pada horizontal cabling pada data center adalah topologi star, maksudnya adalah Jarak yang ditempuh pada sistem pengkabelan horizontal
·         Backbone Cabling
Fungsi dari sistem pengkabelan backbone adalah untuk menyediakan koneksi antara main distribution area, horizontal distribution area, dan merupakan entrance area. Sistem pengkabelan backbone terdiri dari kabel backbone, main cross-connect, horizontal cross-connect, terminasi mekanikal, dan patch cord (jumper) yang digunakan untuk koneksi silang backbone-to-backbone.
an
Gambar 2.2 Backbone Cabling
Sistem pengkabelan secara backbone harus mendukung kebutuhan konektivitas yang berbeda, misalnya LAN, WAN, SAN, saluran komputer, dan koneksi console perangkat. Pada dasarnya performansi transmisi tergantung dari karakteristik kabel, perangkat keras yang terhubung, patch cord dan kabel cross-connect, jumlah koneksi, dan perlakuan fisik terhadap kabel tersebut.
G.    Peralatan LAN
Peralatan jaringan LAN yang di gunakan antara lain :
 
Kabel dan Peralatanya
 :
Ada 3 bagian besar standard jaringan Unshielded Twisted Pair (UTP) yaitu :
1.      Ethernet 10Mhz (10 Mbs) 10BASE-T
2.      Ethernet 100 Mhz (100 Mbs) 100BASE-TX
3.      Fast Ethernet.dan Gigabits Ethernet 1000 Mhz (1000 Mbs).
Jaringan yang sederhana bisa dibuat hanya dengan 2 komputer. Masing -masing komputer mempunya NIC (Network Interface Card) dan menjalankan Software Jaringan dan antara keduanya di hubungkan dengan Cross Over kabel.
        
         Kabel yang biasa digunakan untuk jaringan twisted -pair adalah category 5 (CAT 5) untuk 10 Mbs dan 100 Mbs. Untuk Gigabit Ethernet gunakan Kabel CAT 5e atau CAT 6.
       Ujung dari kabel yang di buat baik Straight mau pun Cross harus di pasang konektor sebagai terminal dari kabel. Konektor ini di sebut RJ -45(Registered Jack 45). Tang Crimp digunakan untuk meng -crimp kabel dan konektor RJ -45.
Setelah mengetahui peralatan yang di butuhkan untuk membuat kabel jaringan mari kita coba membuat kable tersebut. Pada dasarnya kabel yang dipakai hanya 4 sisa nya sebagai ground dan pin-pin yang di pakai (hubungkan) adalah pin 1,2,3 dan 6 dan untuk kabel cross pin 1 di hubungkan ke pin 3, 2 ke 6, Pin TX (transmitter) berhubungan dengan pin RX (receiver).
H.    Peralatan antar Jaringan
1. Perangkat keras (hardware) meliputi:

a. Komputer Server
Kompuer server merupakan komputer yang bertugas untuk melayani komputer client dalam sebuah jaringan. Biasanya komputer server menyediakan sistem operasi, aplikasi, database, koneksi, dan berbagai data yang siap diolah oleh komputer client.

b. Komputer Client
Merupakan komputer yang menerima pelayanan dari komputer server. Komputer client akan mengolah data yang telah disediakan oleh komputer server.

c. Kartu Jaringan atau NIC (Network Interface Card)
Fungsi utama dari NIC adalah membuat sebuah jembatan agar kompunukasi antar komputer dapat saling terjadi.

d. HUB/Switch (Konsentrator)
Hub/Switch merupakan sebuah perangkat keras yang berfungsi untuk menguatkan dan membagi sinyal jaringan kepada beberapa komputer dalam sebuah jaringan.
e. Kabel & Konektor
Dalam sebuah jaringan, fungsi kabel pada umumnya adalah sebagai penghubung suatu komputer dengan komputer lainnya.
Terdapat berbagai jenis kabel yang sering digunakan dalam sebuah jaringan komputer, antara lain:
Twisted Pair Ethernet, Konektor RJ-11/RJ-45, Fiber Optic (FO), Kabel Koaksial, BNC Connector, dan lain-lain.

2. Dalam sebuah jaringan komputer juga terdapat suatu perangkat lunak atau software yang menjadi dasar dari sebuah jaringan komputer, yaitu:

a. Sistem Operasi (Operating System)
Untuk yang satu ini sudah tidak perlu dipermasalahkan lagi, sebab, hampir semua sistem operasi pada saat ini sudah dapat digunakan untuk membentuk suatu jaringan komputer.

b. Driver
Driver ini merupakan sebuah program yang memiliki keterkaitan atau bisa disebut juga sepaket dengan perangkat yang akan diletakkan alam sebuah komputer.